Minggu, 14 April 2013

Belajar Bahasa untuk membangun pola jiwa Anak Usia Dini


Bismillahirrahmanirrahim,
Bunda Sholihah,  Hakikinya bahasa adalah jembatan ilmu  yang berfungsi sebagai alat komunikasi antar manusia dalam hal ini orang tua dan anak, yang  dengan bahasa akan dapat menghantarkan anak memahami suatu pemikiran yang tinggi nan cemerlang,  itu semua tentu para  orang tua membutuhkan sebuah kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Sebaliknya, Bahasa yang rendah dan kasar tidak akan mampu mengantarkan sampainya pemikiran-pemikiran yang tinggi nan cemerlang secara benar dan tepat kepada anak.
Islam sebagai sebuah Ideologi yang sempurna dan paripurna (way of life) mengandung pemikiran-pemikiran yang tinggi nan cemerlang yang dapat mempengaruhi akal dan membangkitkan jiwa manusia secara baik dan benar sesuai mau dan inginnya Allah SWT, semua itu dapat diwujudkan tentu dengan menyampaikan pemikiran-pemikiran yang bersumber dari Islam dalam penyampaian bahasa yang sesuai dan tepat, bahasa yang sesuai dan tepat memiliki dua indikator:
  • ·      Bahasa yang sederhana
Adalah bahasa yang mudah dipahami maknanya dan jelas sehingga mudah diyakini oleh anak agar anak terdorong mengambil pemikiran tersebut.
  • ·      Bahasa yang lengkap/utuh
Adalah bahasa yang sesuai dengan level berfikir anak sehingga anak mampu mempengaruhi orang lain dalam rangka ammar ma’ruf nahi mungkar

Petujuk Bahasa yang memiliki kesesuain dengan level kemampuan berfikir anak dapat kita lihat dalam riwayat beberapa hadist berikut:

Dari Ali ra. Ia berkata:
“Berbicaralah kepada manusia dengan sesuatu yang mereka ketahui, apakah engkau suka ALLAH dan Rosul-Nya di dustakan?”(HR.Al. Bukhari)

Dari Abdullah Bin Mas’ud, ia berkata:
“Tidaklah engkau berbicara kepada suatu kaum dengan pembicaraan yang tidak terjangkau akal mereka, kecuali akan menjadi fitnah bagi sebagian mereka.”(HR. Muslim)

Ibnu Abbas berkata:
“ Jadilah kalian pendidik yang lapang dada dan faqih.Disebut Rabbani adalah orang yang mendidik manusia dengan ilmu yang kecil-kecil sebelum yang besar-besar”(HR. Al-Bukhari)

Sebuah pemikiran tentu membutuhkan validasi asal muasal pemikiran tersebut, dalam hal ini pemikiran-pemikiran Islam  merupakan wahyu dari Allah SWT, sebagai mana yang termaktub dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan keduanya berbahasa arab, sehingga penguasaan bahasa arab sebagai bahasa Al-Qur’an, menjadi sangat penting bagi setiap muslim termasuk anak-anak kita yang berada dalam lingkaran pilihan  Islamic homeschooling.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share