Bismillahirrahmanirrahim
Apakabar bunda sholihah?, semoga keberkahan menyertai para Bunda sholihah beserta keluarga dalam rangka menjalankan aktivitas selaku hamba Allah SWT :), * peluk dan kita saling bersalaman ^-^ .
Di penghujung senja, ingin berbagi inspirasi kepada para bunda-bunda yang sholihah...., kali ini ingin berbagi tentang 'bata' penguat apa yang kami tananamkan kepada sang mujahid dalam rangka membangun kemampuan berfikirnya pada lingkaran ruang belajar ihs yang kami jalani, kesemuanya di wujudkan dalam rangka mengoptimalkan pola berfikir sang mujahid sebagai salah satu komponen pembentuk kepribadian islam dalam diri sang mujahid.
Bata penguat yang menopang proses belajar sang mujahid ianya berupa sebuah metode pembelajaran yang kami ambil untuk kami terapkan dalam ruang belajar kami yaitu :
- Metode Aqliyah (Thoriqoh aqliyah)
Thoriqoh aqliyah kami gunakan dalam proses belajar sang mujahid, dalam rangka untuk melakukan penilaian terhadap realitas atau fakta yang membentuk sebuah pemikiran atau kesadaran rasional (idrakal aqli) dari seorang ibad (hamba), Thoriqoh aqliyah berfungsi untuk mengetahui realitas suatu fakta dengan jalan memindahkan penginderaan terhadap fakta melalui panca indera ke dalam otak, disertai dengan sejumlah informasi terdahulu (previous information) yang digunakan untuk menafsirkan fakta yg diindera, yang selanjutkan akan memberikan penilaian terhadap fakta tersebut.
contoh penerapan thoriqoh aqliyah kami gunakan dalam ranah proses pencarian jati diri sang mujahid yaitu metode yang kami tempuh untuk menjawab pertanyaan alami yang keluar dari lisan sang mujahid seperti : bunda,aku dari mana?, Dimana Allah ?, dll. Nah disinilh kami selaku orang tua bagaimana mengajak sang mujahid untuk berfikir sesuai level usia sang mujahid agar sang mujahid dapat memahami asal usulnya serta keberadaan (wujud) Allah selaku Al-Khaliq dan Al-mudabir (karena sang mujahid belum baligh), sehingga kemampuan mengakalnya (berfikir) belum sempurna, untuk mejembataninya kami mengajak sang mujahid dengan melakukan pengamatan fakta yang ada didepannya yang dapat mujahid idera seperti ketika melihat tumbuh-tumbuhan yang ada dipekarangan rumah dengan keanekaragaman warna, ketika sang mujahid melihat matahari yang cuman satu yang timbul tenggelam bergantian dengan rembulan tidak mengalami tabrakan , dan ketika kami mengajak sang mujahid untuk melakukan pengamatan pada rambutnya baik yang di kepala maupun diwajahnya dengan tingkat pertumbuhan yang berbeda -beda seperti rambut bisa panjang, tapi alis dan bulu mata tidak bisa, padahal sang mujahid tidak ikut serta mengatur proses pertumbuhannya, betapa semua itu begitu teraturnya , dan semua itu tidak hadir secara kebetulan tanpa ada yang menciptakannya serta sekaligus yang mengatur keberadannnya,... pengamatan demi pengamatan kami lakukan bersama sang mujahid berujung pada penemuan kunci jawaban atas pertanyan alami yang keluar dari lisannya tadi ,agar sang mujahid mengerti hakiki dirinya...., yang kunci jawaban tadi merupakan aqidah sebagai pondasi pijak sang mujahid dalam menjalankan aktivitas keseharian selaku hamba Allah, metode ini kami terapkan pada sang mujahid dalam ranah pencarian jati diri agar sang mujahid memiliki iman yang kokoh melalui thoriqoh aqliyah bukan iman warisan atau budaya dengan metode dogma yang berdampak pada agama hanya berfungsi dalam ruang ritual semata bukan untuk mengatur kehidupan sehari- hari.
- Talaqqiyan Fikriyyan
salah satu contoh penerapan metode talqiyan fiqriyan kami lakukan pada proses belajar sains secara fun learning dalam rangka memahami konsep gravitasi bumi dengan pendekatan fakta ' Balancing Acrobats'* (penyampaian ilmu ini tentu kami kemas sesuai level usia sang mujahid)
untuk memahami konsep gravitasi bumi dalam sentuhan sains berbasis aqidah islam tentu kami mengawali nya dengan petunjuk risalah yaitu membacakan ayat al-qur'an yang berkaitan dengan gravitasi bumi yang termaktub dalam QS . Al Mursalat ayat 25-26. seperti pada gambar dibawah ini .
Pembelajaran sains kali ini memahami karakteristik/ potensi dari benda (bumi) yang merupakan ciptaan Allah SWT, dimana salah satu khasiat (potensi) bumi memiliki garvitasi yang berguna bagi manusia kalo dari makna ayat diatas bahwasannya bumi adalah tempat berkumpul ( kifaatan). penjelasannya bisa lihat gambar berikut ini
pelajaran sains kali ini terinspirasi dari buku 50 sciense things to make and do seprti gambar di bawah ini
adapun proses pembuatan alat peraga sains kali ini bisa dilihat pada gambar berikut :).
Sungguh mempelajari ilmu sains jadi sangat menyenangakan buat sang mujahid yang masih kategori anak usia dini untuk memahami gravitsi bumi bila kita mampu menghadirkan realitas fakta yang terdekat yang ada di depan sang mujahid dan melibatkan sang mujahid dalam proses pembuatan alat peraganya, yang setiap proses percobaannya dapat mereka nikmati dengan riang gembira, maka ilmu dengan mudah melekat dalam benak sang mujahid, dan mendorong mujahid untuk mengamalkannya . :) Itulah pemahaman yang diharapkan dalam metode talqiyan fiqriyan.
Demikian kisah inpirasi metode pembelajaran yang kami gunakan dalam keseharian ihs kami guna membangun kemampuan berfikir sang mujahid , semoga bermanfaat buat yang lainnya ^-^.
salam hangat :)
UA
kak, saya lagi mencari buku tentang talqiyan fiqrian. Adanya di mana ya??? Syukron
BalasHapusAna tertarik dengan metode talqiyan fikriyan ini, buku tentang metode talqiyan fikriyan ada ustadzah? jazakallah
BalasHapus