Mei belum beranjak jalan dari perubahan musim penanggalan, namun aroma kegaulauan pendidikan hingga hari ini masih kecium dinegeri ini, asap kegalauannya pun masuk hingga menembus rumah-rumah keluarga muslim. Sebagai keluarga muslim tentu sangat memahami bahwasanya Islam adalah way of life yang tak sekedar mengatur urusan privat spiritual, sungguh sejatinya Islam adalah sebuah tatanan kehidupan yang mengatur seluruh aspek kehidupan, pun hal nya perkara pendidikan telah diatur sedemikian rupa. Menepis kegalauan pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan alternatif berbasis rumah atau yang acap kali kita kenal dengan nama homeschooling tentu hanya butuh ingin dan kemauan yang kuat dari kita selaku keluarga muslim lebih-lebih orang tua yang memiliki otoritas penuh terhadap warna pendidikan yang ingin mereka labur dalam ruang keluarga mereka, ingin yang tak sekedar ingin dengan luapan emosi tapi ingin yang dilandasi ilmu ,ingin yang dilandasi dengan pemahaman akan gambaran hidup (aqidah), ingin dengan landasan tangga cinta PERTAMA agar berbuah kebaikan semata di penghujungnya, menyibak kelamnya pendidikan tentu juga butuh tuntunan Risalah Langit (KALAMMULLAH) agar warna pendidikan yang ditempuh berbuah manis dengan Ridho Illahi.
Selaku keluarga muslim yang memilih jalur pendidikan non formal / alternatif ( Islamic Homeschooling) bagi sang mujahid yang Allah SWT anugerahkan ditengah-tengah keluarga kami tentu berlandaskan pilihan dengan kesadaran pemahaman, bahwasannya penghujung jalan tempa sang mujahid ianya berwujud sosok kepribadian Islam (syaksiyyah islamiyyah), output yang demikian bukan tanpa sebuah landasan pemikiran, semuanya bermuara bahwa seorang muslim termasuk sang mujahid selaku siswa islamic homeschooling wajib menjadi sosok muslim yang kaffah begitulah warna IHS kami. Warna IHS kami pilih sedemikian rupa ianya berawal dari konsukuensi kami sebagai hamba Allah(muslim) agar kami berjalan diatas corak mau dan inginnya Allah SWT semata, pilihan warna ini kami sadari betul bahwasannya ini merupakan jejak ikhtiar sebagai amal yang akan kami pertanggung jawabkan kelak dihadapan Allah SWT agar kami bisa menggapai gelar tertinggi RA (Rhadiallahu anhuma), sehingga rancangan proposal pendidikan anak kami berupa islamic homeschooling (IHS) dirancang sesuai basis ideologi keyakinan kami, karena pendidikan tiada keterpisahan dengan agama, warna IHS kami landasi dengan ideologi islam guna menselaraskan dengan kolerasi hakikat hidup kami selaku manusia hamba Allah SWT agar dapat mensukseskan misi peenciptaan manusia selaku abdullah (hamba Allah SWT) dan Khalifah Allah SWT di muka bumi, dalam menyukseskan misi khalifatullah ini, kami pun harus ikut andil mengambil bagian untuk berperan memakmurkan bumi , lagi-lagi tentu dengan bekal Risalah (syariat Islam), yang harapannya kontiribusi yang diberikan dalam rangka menata kehidupan ini dapat menyatu dengan mau dan inginnya Allah SWT. pamungkas rupa warna ihs kami kutip dengan sebuah quote " Begin is the end of mind' sehingga warna IHS kami selain mewujudkan sang mujahid dengan kepribadian islam kaffah juga mengarahkan mujahid agar ianya paham terhadap tsaqofah islam serta sains dan teknologi yang berguna untuk survival hidup dinegeri dunia sebelum menuju negeri akhirat. Dan obat mujarab dari kegalauan kabut pendidikan dinegeri ini sejatinya membutuhkan sebuah supra sistem Daulah Khilafah islamiyyah yang terbukti ampuh melahirkan sosok-sosok ilmuwan muslim (polymath) yang berkepribadian Islam, dan masalah sistem pendidikan saat ini tak bisa lepas dari sistem politik serta ekonomi yang melingkupi negeri ini, serta kerja sinergis antara pihak orang tua , lingkungan (komunitas)serta pihak sekolah (baik formal maupun non formal).,
"layarkan jejak ikhtiar, terbangkan asa, di ujung jalan perjuangan menuju perubahan hakiki" (UA)
"layarkan jejak ikhtiar, terbangkan asa, di ujung jalan perjuangan menuju perubahan hakiki" (UA)
image : www.skintourage.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar