Senin, 27 Mei 2013

Membangun Kemampuan Berfikir Pada Sang Mujahid

Bismillahirrahmanirrahim

Apakabar bunda sholihah?, semoga keberkahan menyertai para Bunda sholihah beserta keluarga dalam rangka menjalankan aktivitas selaku hamba Allah SWT :), * peluk dan kita saling bersalaman  ^-^ .

Di penghujung senja, ingin berbagi inspirasi kepada para bunda-bunda yang sholihah...., kali ini ingin  berbagi tentang 'bata' penguat apa   yang kami tananamkan kepada sang mujahid  dalam rangka membangun kemampuan berfikirnya pada lingkaran  ruang belajar ihs  yang kami jalani,  kesemuanya  di wujudkan dalam rangka mengoptimalkan pola berfikir sang mujahid sebagai salah satu komponen pembentuk kepribadian islam  dalam diri sang mujahid.

Bata penguat   yang menopang proses belajar sang mujahid ianya berupa sebuah metode pembelajaran yang  kami ambil untuk kami terapkan dalam ruang belajar kami  yaitu : 
  • Metode Aqliyah (Thoriqoh aqliyah)

Thoriqoh aqliyah kami gunakan dalam proses belajar sang mujahid, dalam rangka  untuk melakukan penilaian terhadap realitas atau fakta yang membentuk sebuah pemikiran atau kesadaran rasional (idrakal aqli) dari seorang ibad (hamba), Thoriqoh aqliyah berfungsi untuk mengetahui realitas suatu fakta  dengan jalan memindahkan penginderaan  terhadap fakta melalui panca indera ke dalam otak, disertai dengan sejumlah informasi  terdahulu (previous information) yang digunakan untuk menafsirkan fakta yg diindera, yang selanjutkan akan memberikan penilaian terhadap fakta tersebut.
contoh penerapan thoriqoh aqliyah kami gunakan dalam ranah proses pencarian jati diri sang mujahid yaitu  metode yang  kami tempuh untuk  menjawab pertanyaan  alami  yang keluar dari lisan sang mujahid seperti : bunda,aku dari mana?, Dimana Allah ?, dll. Nah disinilh kami selaku orang tua bagaimana  mengajak sang mujahid untuk berfikir sesuai level usia sang mujahid  agar sang mujahid dapat memahami  asal usulnya serta keberadaan (wujud) Allah selaku Al-Khaliq dan Al-mudabir (karena sang mujahid belum baligh), sehingga kemampuan mengakalnya (berfikir) belum sempurna,  untuk mejembataninya  kami mengajak sang mujahid dengan melakukan pengamatan fakta yang ada didepannya yang dapat mujahid idera seperti ketika melihat tumbuh-tumbuhan yang ada dipekarangan rumah dengan keanekaragaman warna, ketika sang mujahid melihat matahari   yang cuman satu yang timbul tenggelam bergantian dengan rembulan tidak mengalami tabrakan , dan ketika kami mengajak sang mujahid untuk melakukan pengamatan pada rambutnya baik yang di kepala maupun diwajahnya  dengan tingkat pertumbuhan yang berbeda -beda seperti rambut bisa panjang, tapi alis dan bulu mata tidak bisa, padahal sang mujahid tidak ikut serta mengatur proses pertumbuhannya, betapa semua itu begitu teraturnya , dan semua itu tidak  hadir secara kebetulan tanpa ada yang menciptakannya serta sekaligus yang mengatur keberadannnya,... pengamatan demi pengamatan kami lakukan bersama sang mujahid berujung pada penemuan  kunci jawaban atas pertanyan alami yang keluar dari lisannya  tadi ,agar sang mujahid mengerti hakiki dirinya....,  yang kunci jawaban tadi  merupakan aqidah sebagai pondasi pijak sang mujahid dalam menjalankan aktivitas keseharian selaku hamba Allah, metode ini kami terapkan pada sang mujahid dalam ranah pencarian jati diri agar sang mujahid memiliki iman yang kokoh melalui thoriqoh aqliyah bukan iman warisan atau budaya  dengan metode dogma  yang berdampak pada agama hanya berfungsi dalam ruang ritual semata bukan untuk mengatur kehidupan sehari- hari.
  •  Talaqqiyan Fikriyyan
Bunda sekalian!  pasti sering dengar yah   kata  talqiyan  fikriyan * pede banget yak  :) bun , yang sering kami sebutkan dalam postingan kami sebelumnya yang  salah satunya bisa di baca disini , Apa itu talaqqiyyan fikriyyan ...,talaqqiyyan fikriyyan adalah suatu  metode pembelajaran  berupa pertemuan yang bersifat pemikiran yang kami terapkan dalam lingkaran proses belajar ihs kami yang kami gunakan pada saat penyampaian ilmu pada sang mujahid  sebagai sebuah pemikiran /konsep, yang kami  wujudkan dengan menyatukan ilmu (informasi/maklumat) dengan realitas yg di indera oleh sang mujahid, proses penyampaian ilmu yang kami sampaikan kepada sang mujahid  di tujukan agar sang mujahid  memahami ilmu yang kami sampaikan  tersebut dan menggunakannya sebagai landasan sang mujahid dalam  bersikap dan berperilaku pada kesehariannya. Supaya ilmu yang kami sampaikan langsung adaptif dengan sang mujahid maka tak heti-hentinya dorongan motivasi kami berikan kepada sang mujahid agar sang mujahid  terdorong untuk mengamalkan ilmu yang didapatnya dari proses  pembelajaran di lingkran ihs kami.
salah  satu contoh penerapan metode talqiyan fiqriyan  kami lakukan pada proses belajar  sains secara fun learning  dalam rangka memahami konsep  gravitasi bumi dengan pendekatan fakta ' Balancing Acrobats'* (penyampaian ilmu ini tentu kami kemas sesuai level usia sang mujahid)
untuk memahami konsep gravitasi bumi  dalam sentuhan sains berbasis aqidah islam tentu kami mengawali nya   dengan  petunjuk risalah yaitu membacakan ayat al-qur'an yang berkaitan dengan   gravitasi  bumi yang termaktub dalam  QS . Al  Mursalat ayat 25-26. seperti pada gambar  dibawah ini .
Pembelajaran sains kali ini memahami karakteristik/ potensi dari benda (bumi) yang merupakan   ciptaan Allah SWT, dimana  salah satu khasiat (potensi) bumi  memiliki  garvitasi  yang berguna bagi manusia kalo dari makna ayat diatas bahwasannya bumi adalah tempat berkumpul ( kifaatan). penjelasannya bisa lihat gambar berikut ini
pelajaran sains kali ini terinspirasi dari buku  50 sciense things to make and do seprti gambar di bawah ini
adapun proses pembuatan alat peraga sains kali ini bisa dilihat pada gambar berikut :).


 
 Sungguh  mempelajari ilmu sains jadi sangat menyenangakan buat sang mujahid  yang masih kategori anak usia dini untuk memahami gravitsi bumi bila kita mampu menghadirkan realitas fakta yang terdekat  yang ada di depan sang mujahid dan melibatkan sang mujahid  dalam proses pembuatan alat peraganya, yang setiap proses percobaannya dapat mereka nikmati  dengan riang gembira, maka ilmu dengan mudah melekat dalam benak sang mujahid, dan mendorong mujahid untuk mengamalkannya . :) Itulah pemahaman yang diharapkan dalam metode talqiyan fiqriyan.


Demikian kisah inpirasi metode pembelajaran yang kami gunakan dalam keseharian ihs kami guna membangun kemampuan  berfikir sang mujahid , semoga bermanfaat buat yang lainnya ^-^.
salam hangat  :)
UA

2 komentar:

  1. kak, saya lagi mencari buku tentang talqiyan fiqrian. Adanya di mana ya??? Syukron

    BalasHapus
  2. Ana tertarik dengan metode talqiyan fikriyan ini, buku tentang metode talqiyan fikriyan ada ustadzah? jazakallah

    BalasHapus

Share